Posted by : Unknown Sabtu, 22 Februari 2014



Hening Sejenak Bersama Writing
(by Desi Diana)

Hati ini jedag jedug dibuatnya, suasana kelas begitu tegang dengan mulut yang selalu berkomat kamit.  Because What? Karena tugas class review maupun appetizer perdana kami akan dipertanggungjawabkan hari ini juga.  Segala pengharapan yang baik semoga selalu menyertai kami semua.  Suasana hati ini pun hening sejenak ketika Mr.Lala masuk.  Exactly, hening sejenak bersama writing.  Writing telah menjadi pengharapan kami untuk menjadikan kami sosok yang dapat menjunjung tinggi bangsa ini. Writing is a way of knowing something, writing is a way of representing something, and writing is a way of reproducing something.
Setelah itu, Mr.Lala menjelaskan orientation beliau waktu minggu kemarin.  Adapun penjelasan dari Mr.Lala yaitu ada 3 orientation penting, diantaranya, academic writing, critical thinking, and writing.  Academic writing is, essentially, the writing you have to do for your university courses.  Kita menulis dengan obyektif, sistematis, formal, dan evidence.  Akan tetapi ada negative dari academic writing yaitu terasa kaku.  Pada critical thinking ada 3 cara untuk memudahkannya yaitu, you will not take a text for granted, relating to other texts and using rich point of view.  Menjelaskan juga tentang apa itu writing?
            Dengan menulis, we are get the information, knowledge and experience.  Kita harus camkan 3 ayat diatas untuk menulis.  Setelah itu kami dibagi menjadi dua kelompok, dan masing-masing dikasih pertanyaan oleh Mr.Lala.  Selesai sudah rasa deg-degan kami ketika pertanyaan dari Mr.Lala sudah terjawab, walaupaun dengan jawaban kami yang tidak begitu jelas.  Dilanjut dengan menjelaskan slide yang ada dihadapan kami, yang berjudul “knowing who we really are”.  Menerangkan who are in my class? Teman-teman dikelas bingung dengan pilihan yang sudah Mr.Lala ketik pada slide.  Mr. Lala mengatakan bahwa kita adalah multilingual writer, kita dapat menguasai L2.  Kita harus bisa membuktikan itu semua.  Bagaimana cara kita membuktikannya? Sedangakan pada kenyataannya bangsa Indonesia sangat rendah dalam baca-tulis.  Kita semakin tertinggal, coba kita lihat orang luar mereka semua suka sekali membaca.  Kata kuncinya adalah experience.  Mari kita kembangkan literacy education.
            Menurut Hyland (2004:4) writing is practice based on expectataions: the reader’s chances of interpereting the writer’s purpose are increased if the writer takes the trouble to anticipate what the reader might be expecting based on previous text.  Jadi sangat complicated.  Menurut Hoey (2001) writer and reader same with dancers.  Writer and reader saling berhubungan called art.
Pada buku Mikko Lehtonen yang berjudul “The Cultural Analysis of Texts”.  Menjelaskan tentang hubungan antara text, contex, reader, writer, dan meaning.  Yuk Mari…
Text- Text itu apa ? Apakah kata yang sama dengan angka-angka atau tanda-tanda pada sebuah kertas, televise atau layar lebar.  Apakah teks sebagai bentuk fisik, seperti tinta, kertas.  Atau teks itu bentuk semiotic, seperti kata-kata, gambar atau lagu.  Mari kita cari tahu apa yang sebenarnya yang terjadi? Ada dua dimensi teks, yaitu fisik dan semiotic.  Faktanya bahwa keduanya saling terkait.  Teks yang pasti adalah bentuk fisik, tetapi ada dalam bentuk tersebut menjadi semiotic.  Sebaliknya, apabila teks menjadi semiotic hanya ketika memiliki bentuk fisik.  Jadi, menurut Lehtonen dalam bukunya pada halaman 81.  Mengatakan bahwa, “Texts are communicative artefacts, in other words, human-produced instruments of communication”.  Teks telah dihasilkan melalui bantuan dari berbagai teknologi, contohnya saja seperti perpustakaan yang melestarikan teks pada microfilm, Elektronik Mail dihasilkan oleh keyboard computer.  Teks juga dapat berupa tulisan, pidato, gambar, music atau symbol lainnya.  Teks ditandai dengan 3 ciri, yaitu:

  1. Materiality
  2.   Formal relations
  3. Meaningfulness

Semuanya saling terhubung satu sama lain, yaitu sebagai semiotic.  Sebagai semiotic, teks ditandai oleh potential multiplicity dari meanings.
Context-Kedua study Dick’s dan Kaplinski’s menyoroti fakta bahwa teks dan konteks dalam hubungan imteraktif.  Konteks adalah co-teks untuk teks, tetapi teks saja tidak memiliki efek pada co-teks lain, yang terkait dengan apa yang mereka baca. “ Context can mean-depending on the context-such a variety of things that the faint-hearted may shudder at the very thought”.  Context mencakup semua fakrtor-faktor seperti penulis dan pembaca membawa ke dalam proses pembentukan makna.  Context mencakup semua hal berikut:
1.      Substansi (Menyampaikan teks)
2.      Music dan gambar
3.      Paralanguage (Perilaku, seperti kulitas suara, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan pilihan dari jenis huruf dan ukuran huruf)
4.      Situasi (sifat dan hubungan suatu objek dan orang yang membaca)
5.      Co-teks (Teks yang mendahului atau mengikuti)
6.      Intertext (Teks yang sebagai milik wacana lain dengan adanya pertimbangan)
7.      Participant (Niat dan interpretasi,suatu sikapnya)
8.      Fungsi (apa yang dimaksud oleh sebuah teks tersebut)
Context memainkan peran yang penting dalam apa yang digambarkan sebagai “undersanding” dari sebuah teks.
Reader-Pembaca secara bersamaan hidup dalam beberapa kali tumpang tindih dan tempat-tempat yang tidak selalu menentukan tempat.  Para pembaca menciptakan makna mereka sendiri dari sebuah bacaan yang mereka baca, bukan hanya sekedar beradaptasi dengan member makna (meaning).  Membaca termasuk memilih apa yang harus dibaca, mengorganisir dan menghubungkan mereka bersama-sama untuk membentuk sebuah makna. 
Dari uraian class review yang saya paparkan, dapat saya simpulkan bahwa writing itu sangatlah penting bagi kita semua.  Menulis itu sebagian dari hidup kita.  Untuk itu ada hubungan antara teks dan pembaca, dan ini dapat dilihat dengan banyak cara.  Ternyata ada dua cara untuk pendekatannya, yaitu ada pendekatan dengan pembaca dengan mekanisme formal, dan teks yang bervariasi.  Untuk itu, mari kita sukai membaca dan menulis.  Indahkan dunia ini dengan tulisan kita.  Focus!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Orientasi Dalam Mengajar - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -